Kamis, 10 April 2014

Kebiasaan yang Membuat Ortu Tidak Percaya

Allan      : ``Opin... Gue lupa ngerjain tugas nih`` Sapa teman Opin dari kelas. Dengan keadaan pagi yang masih pagi buta mereka menginap di kampus. Karena bagi mereka, menginap dikampus lebih menguntungkan, walaupun mereka punya kos-kostan tapi tetap menginap dikampus. Walaupun di tanya, mereka akan menjawab dengan pedenya. Buat apa gue bayar mahal-mahal kuliah kalo gak dimanfaatkan sebaik dan seberguna begini.
Opin      : ``Gue udah eeeGee`, kan udah gue bilang sebelum lu buang air besar diselokan semalam. Ya elu malah nyiumin kotoran lu sendiri. Gue sih cuek aja..`` Jawab Opin sekenannya dengan sahabat seperjuangannya sambil terus mengupil.
Allan      : ``Yaudah deh, KITA PUTUS...``
Opin      : ``(Hanya menutup mulut, dan melihat terheran-heran)`` Opin tidak heran dengan tingkah temannya ini, karena dari mereka SD dulu temannya memang selalu membuat suatu pernyataan dengan aneh. Tanpa memikirkankan maksud yang dia ucapkan apa.
Kalau begitu kalian heran dengan percakapan diatas? Yes gue juga heran, memang gue punya sahabat Opin & Allan. Tingkah mereka begitu? Ya nggak lah, jelas nggak salah lagi. Hehehe
Kalo begitu kita tinggalkan percakapan diatas. Anggap aja gak ada ya?
Gue mau bahas sebenarnya ini hal dan kebiasaan yang menurut gue ribet, bagi yang meribetkan. Tapi bagi gue ini hal simple, tapi suka kelupaan karena saking simplenya tadi. Kebiasaan kecil yang buat orang tua resah dan akibatnya mereka tidak percaya lagi. Cekidot apa itu?

11. Suka lupa janji?
Ya, ini masalah yang menurut gue berat pertanggung jawabannya,why serious? Ya jelas berat, karena kalo mau kita pertanggung jawabkan itu akan amat susah, karena janji orang tua untuk membesarkan kita aja itu susah guys.

22.  Lupa beritahu kalo pulang telat?
Nah, ini nih. Ini hal yang paling penting jika kita keluar rumah, pergi main atau apalah kepentingan kita masing-masing. Coba perhatikan ilustrasi berikut :
Mama   : Nak, mama pergi sebentar ya? (Mama dari Kubil ingin pergi keluar rumah karena ada janji pekerjaan yang harus iya selesaikan)
Kubil      : Iya ma, mama pulang jam berapa? (Kubil yang sedang asik bermain PS trus saja tidak memperhatikan mamanya)
Mama   : Iya nak, paling mama pulang jam 5 sore nanti (Mama kubil pun berlalu dengan kendaraannya sendiri)
Setelah beberapa jam berlalu hingga jam 7 malam pun mama kubil tidak bisa pulang karena ada kepentingan yang memaksanya untuk pulang terlambat. Mama kubil resah dan amat sangat selalu memikirkan Kubil untuk makan malam ini. Akhirnya mama Kubil memutuskan :
Mama   : Kubil jika kamu mau makan beli aja, duit mama selipin dibawah kolong meja belajar kamu, mama mungkin pulang jam 9 malam nanti. Kamu malam ini makan sendiri dulu ya? Maaf mama telat pulangnya (Isi SMS mama Kubil)
Kubil      : Iiih mama, pulang telat deh (Balas SMS kubil dengan bibir manyun-manyun seperti habis digiling tronton)
Dari percakapan tersebut, apa kita bisa renungkan? Dan itu hal nyata, hampir setiap dari mama atau papa kita pasti berhati seperti mama kubil tersebut, sejahat-jahat orang tua, semuanya sama. Sejahat-jahat induk serigala, tak mungkin iya jahat pada anaknya.
So, coba kita luangkan waktu kita sedikit untuk memberitahu orang tua kita jika kita telat untuk pulang. Selain membuat orang tua kita tidak khawatir dengan keadaan kita, tapi lambat-lambat orang tua kita akan percaya dengan diri kita.

33. Kamar berantakan?
``Nak, bangun... Kalo sudah bangun jangan lupa beresin tempat tidur kamu`` itu kalimat yang paling kita dengar dari orang tua kita ketika membangunkan kita dipagi hari.
Hal kecil seperti mebereskan tempat tidur, itu merupakan hal dasar yang sesungguhnya membangun kepercayaan orang tua kita terhadap diri kita. Dalam hal ini berarti kita bisa merawat diri kita sendiri tanpa bimbingan orang tua lagi.
Yups, mungkin itu dulu yang bisa ane share. Masih ada banyak poin yang bisa membangun kepercayaan orang tua kita terhadap kita, mudah-mudahan beberapa poin tersebut sudah mewakili dari kekurangan tersebut.

Terimakasih and sharing to another ;)